Sesuatu


 Bel sekolah mengejutkanku, membawa ku kembali ke tempatku yang sesungguhnya.
 Ya, waktu itu aku sedang melamun. Entah apa yang aku pikirkan saat itu, kini akupun lupa.
Semua itu berlalu begitu saja, tanpa ada alasan yang berarti untuk aku mencoba mengingatnya kembali.

 Hari-hari itu mengalir begitu saja, angka-angka di kalender terus berganti. Seiring diubahnya angka itu, kalender itu pun semakin tipis. Hidupku terasa seperti daun yang terbawa angin. Aku tidak tahu sampai kapan, dan akan jatuh dimana. Semua itu ditentukan angin itu.

 Aku seperti menyerahkan diriku begitu saja kepada lingkungan yang akan menentukan tujuanku.
"Ah, masa bodoh. Sama juga semua akan bermuara di kematian" mungkin itu yang kupikirkan saat itu.

 Namun, jika boleh ku ulang kembali, saat itu di dunia itu juga. Aku melihat diriku yang lain tengah melakukan pekerjaanya di depan alat kerjanya dengan santai. Tempat kerja itu juga kelihatannya tak seperti tempat pekerjaan umumnya yang kelihatannya sangat santai, dan hanya seperti ruang santai.
Ah, lagi-lagi aku mencoba mengingatnya.

 Ku coba lagi kembali dalam hidupku saat ini, yang ternyata sangat berbeda dengan diriku yang lain yang ada di dunia itu.Aku menggunakan pakaian yang sama dengan temanku yang lainnya, dengan dasi menggantung dikerah bajuku, seakan ingin mencekikku.

 Aku harus mengikuti segala hal yang meskipun itu aku tidak suka, aku harus menguasai hal itu, aku harus bisa menerapkan hal itu dalam hidupku. Ini bagaikan neraka, aku harus menghitung, mengetahui bagian terkecilku, aku harus mengetahui tanggal kematian banyak orang, aku harus mengetahui kebiasaan orang lain, aku harus mengetahui rambu-rambu menulis,
aku harus memahami bahasa orang lain, aku harus mengetahui apa yang menyusun kopi yang akan ku minum, aku harus menghitung berapa lama suaraku akan sampai di telinga lawan bicaraku.
 Ah, itu semua bagaikan siksaan yang harus ku lewati untuk hal yang ingin ku capai.

Komentar

  1. Rambu2 menulis ???, acuhkan saja brur, prioritaskan karya., biarkan proses yg membuatnya indah

    BalasHapus
  2. Rambu2 menulis ???, acuhkan saja brur, prioritaskan karya., biarkan proses yg membuatnya indah

    BalasHapus
  3. "Aku harus mengikuti segala hal yang meskipun itu aku tidak suka.."

    Kalau menurut Ishmah, buat jadi suka,
    atau hentikan! :D *sokso-an :)

    semangat, mas sam!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejak penjelajah...

Postingan populer dari blog ini

Download KeyGen Corel Draw Graphic Suite X6 Full

Lirik & Kunci Gitar Songon Lali - Franky Sihombing

Download eBook Novel Edelweiss 1 [gratis]