G(ala)ood Night
Suatu waktu aku tersadar dan menemukan bibirku melengkung tersenyum, aku tersadar bahwa aku menyukainya. Aku tidak tau sejak kapan hal ini terjadi dan sejak kapan aku mulai mengaguminya, hanya saja ketika itu aku terbayang akan senyumnya dan aku turut tersenyum membayangkan hal itu. Ah, sungguh memalukan (mungkin). Awalnya dia bukan siapa-siapa sampai sebelum aku lebih sering memerhatikannya, setiap inci dari senyumnya, bahkan diamnya seakan ia sedang tersenyum (mungkin). Dia hanyalah gadis yang luput dari perhatianku, dia bukan " Cleopatra " yang dicintai banyak orang. -sebelumnya Kini, dia membuatku lebih banyak tersenyum, saat 'ku mengingatnya, saat 'ku secara sengaja memerhatikannya daripada memerhatikan " profesor " yang maha tau itu. Sering kali, dia mengalihkan perhatianku daripada pantulan cahaya di dinding itu, tentu saja, hanya mencuri pandang, secepat lantunan nada Do berlalu. -sekarang Dia mampu menjadi alasanku untuk lebih semangat mengu