Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Jiwa Yang Tersenyum

Gambar
Suatu ketika, seperti biasa aku memilih untuk keluar sejenak dari kos barang sebentar atau lama untuk menghirup udara malam atau mungkin sekedar bertukar tawa dengan manusia lain dengan jiwa yang berbeda pula. Seperti biasa pula, aku memilih untuk bersila di sebuah warung yang belakangan ini sedang ramai dikunjungi kawan-kawan lain barang kali untuk menikmati seduhan kopi panas atau bahkan teh-susu dinginnya; kami sebut itu warung, walau si Ibu penjual lalapan bersikukuh menyebutnya angkringan, ah siapa mau memusingkannya, toh jiwa-jiwa itu berkumpul di sini untuk menikmati apa yang dia mau, dan lagipula kami sudah terlanjur akrab menyebutnya warung. Di tempat ini, aku mengenal lebih banyak kawan dengan keunikan yang melekat dalam jiwa dan pemikirannya sendiri. Mulai dari perfeksionis sampai dengan yang apatis; ah tidak, mungkin apatis ini lebih cocok dicapkan untukku? ~mungkin begitu kata mereka. Perlu kamu ketahui juga, tak bermaksud apatis, hanya lelah disebut terlalu menc