Sesuatu
Bel sekolah mengejutkanku, membawa ku kembali ke tempatku yang sesungguhnya. Ya, waktu itu aku sedang melamun. Entah apa yang aku pikirkan saat itu, kini akupun lupa. Semua itu berlalu begitu saja, tanpa ada alasan yang berarti untuk aku mencoba mengingatnya kembali. Hari-hari itu mengalir begitu saja, angka-angka di kalender terus berganti. Seiring diubahnya angka itu, kalender itu pun semakin tipis. Hidupku terasa seperti daun yang terbawa angin. Aku tidak tahu sampai kapan, dan akan jatuh dimana. Semua itu ditentukan angin itu. Aku seperti menyerahkan diriku begitu saja kepada lingkungan yang akan menentukan tujuanku. "Ah, masa bodoh. Sama juga semua akan bermuara di kematian" mungkin itu yang kupikirkan saat itu. Namun, jika boleh ku ulang kembali, saat itu di dunia itu juga. Aku melihat diriku yang lain tengah melakukan pekerjaanya di depan alat kerjanya dengan santai. Tempat kerja itu juga kelihatannya tak seperti tempat pekerjaan umumnya yang kelihatannya s